The Beauty you see in me, is reflection of you 
-Rumi-

Kalau kita ingin memperbaiki diri, kata-kata di atas menjadi pesan yang sangat mendalam.

Dalam perjalanan hidup pasti kita bertemu dengan berbagai macam manusia yang unik. Begitu juga dengan saya. Saya sendiri termasuk dari salah satu berbagai macam manusia unik tersebut 🙂

Seorang teman, setiap kali bertemu terdengar lebai karena selalu melontarkan pujian yang heboh namun tulus. Ada saja yang bisa dia temukan untuk dipuji dan untuk dikatakan dengan indah.
Ya, karena hatinya penuh dengan keindahan oleh sebab itu matanya melihat hal-hal yang indah.

Seorang teman yang lain, dalam percakapan sering mengomentari bahwa ini salah, itu salah, dan ada saja yang dapat dilihatnya sebagai sebuah kesalahan
Ya, karena hatinya penuh dengan penyesalan oleh sebab itu matanya dengan mudah menemukan kesalahan.

Sahabat yang lucu, dalam setiap pertemuan selalu menemukan hal-hal baik untuk ditertawakan dengan bahagia.
Ya, karena hatinya penuh dengan kegembiraan oleh sebab itu matanya mudah sekali menemukan hal-hal yang dapat membuatnya gembira.

Teman yang lain, tanpa disadari sering mengomentari kekurangan orang lain, tentang wajah yang berjerawat, tentang badan yang gemuk, tentang baju yang tidak macthing, tentang tidak serasinya pasangan sahabatnya, dan masih banyak lagi.
Ya, karena hatinya penuh dengan kekecewaaan maka dengan mudah matanya menemukan hal-hal yang dapat dikomplain.

Sahabat yang lain, dalam setiap perjalanan dan perjumpaan dengan mudah ikut berbahagia akan pencapaian atau kebahagiaan orang lain, bahkan sering menyadarkan kami, pada hal-hal kecil dan sederhana yang terjadi bahwa betapa beruntungnya kita.
Ya, karena hatinya penuh dengan rasa syukur oleh sebab itu matanya dengan mudah menemukan hal-hal yang dapat disyukuri.

Bukankah ada perkataan bijaksana lain yang mengatakan bahwa :
Kita tidak bisa mencintai orang lain saat kita tidak punya cinta,
Kita tidak bisa berbahagia untuk orang lain saat kita tidak punya bahagia,
Kita tidak bisa membantu orang lain dengan uang saat kita tidak punya uang,

Kita hanya dapat memberi apa yang kita punya 🙂

Ely Susanti