Ely Susanti

Life Coach | Trainer | Events | Author

Beberapa minggu ini saya ‘kehilangan’ rekan kerja yang sangat saya sayangi.
Di awal, saya merasa sangat kecewa dan sedih.
Rasa kecewa dan sedih tersebut pelan-pelan menjadi suatu kemarahan dan jengkel.
Saat rasa marah dan jengkel yang tidak dikendalikan dan tidak diatasi sehingga muncullah blame, menyalahkan apapun di luar diri kita.
Selalu ada saja yang bisa di salahkan…
Gara-gara dia terpengaruh orang lain lah..
Gara-gara dia memang ingin menonjolkan diri lah..
Ini pasti karena dia memang tidak selevel makanya terjadi sabotase diri

Atau..
Memang dia tidak mengerti soal bisnis dan masih banyak lagi pikiran yang mencari-cari pembenaran atas kemarahan dan kejengkelan hati ini.

Begitu banyak alasan untuk menutupi betapa saya merasa marah atas tindakannya
betapa saya merasa kecewa dan sedih..
Betapa saya merasa kehilangan.
Dan hebatnya demi melindungi suatu ego, saya bisa menemukan beribu alasan untuk mengkritik, menyalahkan dan meletakkan kesalahan pada orang lain.

Sebenarnya itu semua menjadi tidak penting, ketika saya bisa mengatakan pada diri sendiri.
Inilah kehidupan yang memang bisa berubah.
Inilah manusia yang punya perasaan dan ego.
Termasuk diri saya.
Saya merasa marah
saya merasa kecewa
saya merasa sedih.
Karena saya masih seorang manusia

Dan tidak perlu alasan apapun untuk itu, karena sayalah yang mengijinkan perasaan itu muncul dan mempengaruhi saya.
Inilah pembelajaran bagi saya, pembelajarn seorang manusia…..

 

Salam seorang manusia,
Ely Susanti

by. Ely Susanti

Life Coach