Ely Susanti

Life Coach | Trainer | Events | Author

Doa mana yang sering Anda panjatkan? Maka itulah yang sering anda dapatkan

Seorang teman sebut saja Tono, ingin membeli tanah untuk membuat klinik kecil, uang yang terkumpul belum cukup untuk membangun kliniknya hanya cukup untuk membeli tanah. Sambil mengumpulkan uang untuk membangun, Tono mencari informasi tentang tanah sesuai kebutuhannya.

Suatu saat, karena kebetulan, Tono bertemu teman lamanya Andre, ngobrol punya ngobrol ternyata Andre punya tanah yang mau dijual karena dia sedang butuh uang. Berangkatlah mereka ke lokasi.

Tono senang sekali, luas tanah sesuai yang diinginkan dan lokasinya bagus, saat itu juga Tono jatuh cinta pada tanah tersebut. Tanpa pikir panjang, Tono menyetujui untuk membeli tanah tersebut. Sebagai tanda jadi, uang 10 juta di transfer ke rekening Andre sebagai tanda jadi. Tentu saja pengalihan hak milik memerlukan proses, menurut informasi membutuhkan waktu kurang lebih seminggu.

Karena senangnya mendapat tanah yang diidamkan, Tono bercerita ke beberapa teman dan saudara setiap kali bertemu dengan mereka. Suatu saat dalam jamuan makan malam, Tono duduk di sebelah teman yang ternyata juga punya rumah dekat tanah yang Tono mau beli, cerita punya cerita Tono mendapat informasi bahwa di lokasi tersebut tidak boleh mendirikan klinik, ijinnya sulit sekali. Seakan berhenti detak jantung Tono, karena untuk membeli tanah itu, dia akan mengeluarkan seluruh tabungannya.

Esok harinya Tono mencari informasi kesana sini, dan ternyata benar…bahwa di lokasi itu tidak diijinkan didirikan klinik. Tono akhirnya menghubungi Andre dan menceritakan kesulitannya serta minta maaf kalau harus membatalkan niatnya membeli tanah tersebut.

Andre yang pagi itu sudah senang karena membayangkan segera mendapatkan mobil baru yang kemarin di DP nya dan segera berada di garasi setelah proses penjualan tanahnya selesai. Andre membutuhkan mobil tersebut untuk mengantar anak-anaknya sekolah dan kelancaran bisnisnya.

Mendapat telpon dari Tono, Andre terkejut dan otomatis kecewa dan berkata :

‘Kamu tahu Ton, saya sangat kecewa, saya sudah mengharapkan sekali uang tersebut karena saya sudah DP mobil,bagaimana saya harus membayarnya kalau kamu tidak jadi? Saya sudah bersusah payah mengurus surat yang seharusnya tidak perlu saya urus kalau kamu tidak beli tanah tersebut. Kamu menyusahkan saya.’

Dengan sedih Tono meminta maaf dan merelakan uang 10 jutanya. Baginya ini sebuah pelajaran yang mahal atas keteledorannya, hanya untuk mendapatkan informasi bahwa dilokasi tersebut tidak boleh didirikan klinik Tono harus membayar 10 juta.

Andre yang kecewa dan bingung bagaimana melunasi mobil yang sudah dipesannya, tidak dapat melihat uang 10 juta yang didapatnya tanpa harus kehilangan tanah sebagai pemasukan.

Malam harinya saat mereka berdua berdoa, inilah doa mereka.

Tono yang kehilangan uang 10 juta :

“Ya Tuhan, terima kasih atas berkatmu melindungi dan memberikan saya pelajaran untuk lebih sabar dan teliti, memberikan yang terbaik dan menjadikan saya saluran berkat buat orang lain”

 

Andre yang mendapat uang 10 juta:

“Ya Tuhan, terima kasih atas cobaanmu ini, membuat saya semakin beriman dan percaya bahwa pertolonganmu akan datang. Terima kasih atas pelajaran bahwa saya tidak bisa percaya dan mengandalkan manusia hanya dapat mengandalkan Tuhan saja.”

Doa seperti apa yang anda panjatkan, maka itulah yang anda dapat, berterimakasih atas berkat atau berterima kasih atas cobaan.

Saat kita mengharapkan berkat yang besar, dan yang kita dapat sangat kecil dari yang kita inginkan, tetaplah berterima kasih atas berkat yang sudah diterima.

Bagaimana pendapat anda? Dan doa seperti apa yang sering anda panjatkan?

 

Salam penuh kasih dan berkat.
Ely Susanti

by. Ely Susanti

Life Coach