“Saya sulit sekali mengambil keputusan dalam hal ini bu…”
“Pilihannya susah bu, Saya bingung saya harus bagaimana..”
Kalimat-kalimat tersebut sering saya dengar dari para klien.
Ya, mengambil keputusan memang tidak mudah. Apalagi jika keputusan tersebut terkait dengan nilai-nilai penting (value) dalam diri kita. Semakin penting value tersebut untuk kita, biasanya semakin sulit memutuskan.
Sebenarnya yang membuat sulit, atau dengan bahasa gaul saat ini, membuat galau, karena dibalik setiap pilihan terdapat konsekuensi tertentu. Konsekuensi-konsekuensi inilah yang perlu dipertimbangkan. Bahkan jika diperlukan, setiap konsekuensi dari pilihan tersebut diperdalam/dijabarkan apakah ada value lain yang tidak terlihat dengan nyata.
“Bagaimana kalau pilihan saya salah bu? saya ingin mengambil keputusan yang paling benar.”
Setiap keputusan adalah benar dan baik pada saat pilihan itu telah diputuskan.
Sebuah pilihan atau pengambilan keputusan menjadi ‘benar’ atau ‘salah’ terjadi saat menjalani konsekuensi pilihannya.
Katakanlah ada 2 pilihan A dan B.
Seandainya keputusan yang diambil adalah melakukan pilihan A. Dan setelah mengambil keputusan tersebut, kehidupannya menjadi makin baik makin sukses dan bahagia, maka diri sendiri akan merasa bahwa keputusan saat itu adalah benar.
Bagaimana kalau yang terjadi malah sebaliknya? setelah memilih A, kehidupan malah menjadi makin terpuruk, makin tidak bahagia dan terjadi banyak kekacauan, maka diri sendiri akan merasa bahwa keputusan saat itu adalah salah.
Demikian pula dengan pilihan B.
Jadi, apabila mengambil keputusan, pikirkan konsekuensinya sebanyak dan sedalam mungkin, setelah itu, berdamailah dengan semua resiko dan melakukan yang terbaik tanpa menoleh lagi pada pilihan yang kita tinggalkan.
Itulah essensi dalam mengambil keputusan : menjalani konsekuensinya.
Ely Susanti
Life Coach
by. Ely Susanti
Life Coach