“Kok rasanya gampang ya bu?
Hanya begini saja?
Kenapa saya bertahun-tahun ini, kemana mana merasa mbuleeet tidak selesai-selesai.”
Begitu kata seorang klien saya, pada saat sesi coaching akan berakhir dan saya mengulangi lagi apa kesimpulan dari sesi kali ini.
Sebenarnya kata-kata itu sering saya dengar…
dan selalu saya katakan, jadi gampang karena anda sudah sangat jelas dengan apa yang menjadi masalah sebenarnya dan anda menemukan strategi mengatasinya termasuk konsekuensi dari pilihan anda.
Sekarang, tinggal melaksanakan.
Jadi, terasa gampang karena sudah terpetakan dengan baik. Namun hal tersebut belum membuat seseorang sampai pada tujuannya. Masih ada satu langkah lagi, melaksanakan dengan konsisten. Dan ini tidak gampang
Yang paling saya suka dari setiap sesi coaching adalah membuat klien merasa mampu menjalaninya, merasa yakin bahwa hidupnya dapat lebih baik, merasa siap dengan pilihan yang diambil dan konsekuensinya.
Kalau saya dapat memberikan gambarannya dan menjelaskannya, begini…
Biasanya klien datang dengan semua hal yang dianggap masalah dan mereka tidak yakin, solusi mana yang mereka inginkan. Hal ini terjadi karena sering kali apa yang dianggap masalah belum tentu itu masalah yang sebenarnya.
Salah satu contohnya :
Seorang suami yang mencintai istrinya memiliki kebingungan untuk having sex dengan wanita lain, sedangkan juga merasa bersalah terhadap istri yang dicintainya dan tergeletak tak berdaya oleh penyakit selama 2 tahun. Pada akhirnya dia menyadari dan menemukan yang dia butuhkan adalah wanita yang mengisi kesepiannya untuk bicara dari hati ke hati dan berbagi hari, bukan wanita untuk having sex. Kesadaran dan kejelasan akan kebutuhan (tujuan) yang sebenarnya mempermudah menyelesaikan masalahnya.
Yang sering terjadi seseorang tidak dapat melihat atau mengetahui dengan jelas apa yang dia butuhkan.
Nah, karena tujuan yang tidak jelas sebelumnya, itulah sebabnya klien sering merasa tidak tahu lagi harus bagaimana alias merasa buntu. Setelah mendapatkan dengan jelas apa yang sebenarnya yang diinginkan atau dibutuhkan dan meletakkannya sebagai sebuah tujuan, maka mudahlah menemukan strategi yang ekologi untuk mencapai tujuannya. Tentu saja strategi yang mungkin dan masuk akal untuk dilakukan. Dan di sinilah akan ditemukan juga konsekuensi-konsekuensi dari pilihan atau tujuan yang jelas tadi.
Jadi, klien yang sebelumnya merasa tidak lagi berdaya melakukan apapun, karena akibat dari perasaan buntu…sekarang klien dapat memiliki harapan bahwa dia mampu melaksanakannya. Sehingga memiliki kekuatan berhadapan dengan beberapa kemungkinan skenario yang dapat terjadi dalam pelaksanaan.
Itulah salah satu alur yang saya lakukan dalam coaching, tepatnya.. Life Coaching.
Ely Susanti
Life Coach & Trainer
by. Ely Susanti
Life Coach