(Belajar dari anak-anak part 1)
Sebagai seorang life coach selain belajar dan mengembangkan pikiran dengan mengikuti pelatihan-pelatihan, membaca buku dan belajar dari pengalaman klien, salah satu favorit saya adalah belajar dari anak-anak.
Kali ini dalam acara kumpul keluarga dan bertemu dengan semua keponakan, banyak hal yang saya pelajari.
Salah satunya dalam episode bermain.
Rosa yang berusia 5 tahun dan Juno yang berusia 6 tahun bermain congklak (mainan tradisional) bersama. Rosa memulainya dengan memasukkan biji-biji satu per satu ke tempatnya. Tapi lain halnya dengan Juno yang belum mengerti permainannya, ia mengambil kembali biji-biji tersebut dan menghitung kembali.
Rosa kesal, dan dengan ekspresi anak-anak yang serius, sepenuh hati dia sedikit berteriak “Junoooo… Bukan begitu!! itu salah! ini aku kan menatanya… kamu mengacaukannya!”
Yang menarik buat saya saat itu adalah reaksi Juno.
Dia terdiam menatap Rosa untuk beberapa detik, kemudian dia tertawa terbahak-bahak. “Ok..ok.. maaf ya Rosa, hahahaha. Aku ngga sabar pengen main”
Akhirnya mereka berdua tertawa terbahak-bahak dan saya melihat Rosa membiarkan Juno melanjutnya menghitung sisa biji ditangannya.
Pemandangan yang menginspirasi!
Seandainya,
suami istri ….
saudara …
partner kerja …
sahabat …
bisa seperti mereka.
Seandainya sesama manusia dapat menertawakan dirinya dan menertawakan reaksi orang lain yang kesal, kemudian tertawa bersama.
Dunia anak-anak lebih penuh kejujuran dan penerimaan.
by. Ely Susanti
Life Coach