”Saya ini ingin sekali lhooo jadi orang yang rajin…..” begitu seorang teman selalu berkata pada saya.
Pernah mendengar gelap dan terang tidak akan pernah bersama/bersatu?
Saat terang datang maka gelap akan lenyap.
Saat gelap datang maka terang akan lenyap.
Mungkin banyak dari kita yang sudah sering mendengarkannya bahkan sudah hafal teori itu di luar kepala.
Trus….aplikasinya dalam kehidupan bagaimana dong?
Mari kita renungkan bersama, apakah hal-hal ini sering kita lakukan?
Saat kita menginginkan terang dalam hidup, tetapi kita masih saja mengenggam gelap.
Saat kita menginginkan keberhasilan, kita masih tetap menggenggam erat kegagalan dalam pikiran.
Saat kita menginginkan kebahagiaan, kita masih memeluk kesedihan dan memeliharanya dalam hati.
Saat kita ingin memiliki kekayaan, kita masih juga memegang erat mental kemiskinan.
Saat kita mencari pencerahan dalam diri, kita masih juga menggenggam erat ego.
Saat kita tahu bahwa perubahan selalu terjadi dan perubahan dapat membuat kita lebih baik dan kita bertekad untuk berubah, tetapi kita tidak siap melepas apa yang sudah dimiliki.
”Demi sesuatu yang bernilai tinggi, segala sesuatu yang bernilai rendah harus di korbankan” begitu kata seorang guru…
Sahabat kehidupan, mari kita bersama belajar….
Mewujudkan terang dalam hidup dan melepas gelap yang kita bawa
Mewujudkan keberhasilan dan mengorbankan kegagalan
Menghadirkan kerajinan dan melepas genggaman kemalasan
Mewujudkan ’kekayaan’ dan mengorbankan ’kemiskinan’
Mewujudkan kebahagiaan dan merelakan kesedihan lepas dari diri kita
Mewujudkan cinta kasih dan membiarkan kebencian pergi
Semoga semua dapat hidup berbahagia,
Ely Susanti
by. Ely Susanti
Life Coach